Profil Desa Karangpetir

Ketahui informasi secara rinci Desa Karangpetir mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Karangpetir

Tentang Kami

Desa Karangpetir, Kecamatan Kalimanah, merupakan pusat industri rambut dan wig yang vital di Purbalingga. Didukung oleh sektor pertanian yang subur, desa ini memadukan kekuatan industri padat karya dengan ketahanan pangan yang kokoh.

  • Pusat Industri Rambut

    Karangpetir menjadi basis bagi puluhan UMKM dan pekerja di sektor industri rambut, bulu mata palsu, dan wig, yang menjadi pilar utama perekonomian desa dan bagian dari rantai pasok global.

  • Lumbung Pangan Produktif

    Dengan lahan persawahan yang luas dan subur, desa ini berperan sebagai salah satu lumbung pangan penting di Kecamatan Kalimanah, khususnya dalam produksi padi.

  • Sejarah Unik

    Nama "Karangpetir" lahir dari legenda sebuah batu petir (karang berarti batu) yang jatuh di wilayah tersebut, menjadi bagian dari identitas historis dan kultural masyarakatnya.

Pasang Disini

Berada di lokasi yang strategis di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Desa Karangpetir menampilkan wajah ganda yang unik dan saling melengkapi. Di satu sisi, desa ini merupakan sebuah oase agraris dengan hamparan sawah yang subur, menopang kehidupan sebagai lumbung pangan. Namun di sisi lain, di dalam gang-gang perkampungannya, berdenyut nadi industri padat karya yang dinamis, khususnya industri pengolahan rambut, yang menjadikan Karangpetir sebagai salah satu simpul penting dalam jejaring industri wig dan bulu mata palsu yang mendunia dari Purbalingga.

Secara geografis, Desa Karangpetir menempati wilayah seluas 146,31 hektar. Lahan ini terbagi secara proporsional antara area persawahan yang produktif dan kawasan pemukiman yang padat oleh aktivitas industri rumahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, desa ini dihuni oleh 4.312 jiwa, yang menghasilkan tingkat kepadatan penduduk sekitar 2.947 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini mencerminkan tingginya aktivitas ekonomi dan sosial di dalamnya. Desa dengan kode pos 53371 ini secara administratif terbagi menjadi 3 Dusun, 4 Rukun Warga (RW) dan 21 Rukun Tetangga (RT), sebuah struktur yang mengelola komunitas yang hidup dari perpaduan pertanian dan industri.

Legenda di Balik Nama Karangpetir

Seperti banyak desa di Jawa, nama Karangpetir tidak lahir dari ruang hampa, melainkan dari sebuah peristiwa legendaris yang tertanam kuat dalam memori kolektif warganya. Menurut cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, nama desa ini berasal dari dua kata, yaitu "Karang" dan "Petir". "Karang" dalam konteks bahasa lokal sering diartikan sebagai batu yang besar dan keras.

Konon, pada zaman dahulu, sebuah petir dahsyat menyambar wilayah yang saat itu masih berupa hutan lebat. Sambaran petir tersebut tidak lenyap begitu saja, melainkan meninggalkan sebuah batu aneh yang diyakini sebagai hasil dari kekuatan petir tersebut. Batu inilah yang kemudian oleh masyarakat disebut sebagai "Karang Petir". Sebagai penanda lokasi dan untuk mengenang peristiwa luar biasa tersebut, para cikal bakal atau pendiri desa kemudian menamai pemukiman mereka Desa Karangpetir. Kisah ini memberikan identitas yang unik dan mistis bagi desa, sekaligus menjadi simbol kekuatan dan energi yang tecermin dalam semangat kerja warganya.

Pemerintahan Desa dan Visi Ekonomi Kerakyatan

Pemerintahan Desa Karangpetir menjalankan fungsinya dengan visi yang jelas untuk menyeimbangkan dan mensinergikan dua potensi utama desa: pertanian dan industri rambut. Pemerintah desa, di bawah kepemimpinan kepala desa yang menjabat, berperan sebagai fasilitator untuk memastikan kedua sektor ini dapat tumbuh berdampingan dan memberikan kesejahteraan maksimal bagi masyarakat. Berbagai program pembangunan desa diarahkan untuk mendukung kedua pilar ekonomi tersebut.

Di sektor pertanian, fokus diberikan pada pemeliharaan infrastruktur seperti saluran irigasi dan jalan usaha tani untuk menjaga produktivitas. Sementara di sektor industri, pemerintah desa aktif melakukan pendataan, pembinaan, dan advokasi bagi para pelaku UMKM rambut. "Kesejahteraan warga kami ditopang oleh sawah dan rambut. Keduanya adalah aset utama Karangpetir. Tugas kami adalah memastikan petani dan perajin bisa terus bekerja dengan baik," ungkap salah seorang aparat desa. Pendekatan ini menunjukkan model kepemimpinan yang memahami betul struktur ekonomi lokal dan berupaya memperkuatnya dari akar rumput.

Pilar Ekonomi Ganda: Sawah dan Rambut

Struktur ekonomi Desa Karangpetir sangat unik karena ditopang oleh dua pilar yang tampaknya berbeda namun mampu berjalan selaras, yaitu pertanian padi sebagai fondasi ketahanan pangan dan industri rambut sebagai motor penggerak ekonomi padat karya.

Industri Rambut: Tulang Punggung Ekonomi Desa

Karangpetir adalah salah satu pusat utama industri rambut di Purbalingga. Di desa ini, puluhan unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pengolahan rambut, pembuatan wig (rambut palsu), dan bulu mata palsu beroperasi aktif. Hampir di setiap rumah, terutama di kalangan ibu-ibu dan remaja putri, dapat ditemukan aktivitas yang berkaitan dengan rambut, mulai dari menyortir, menjahit, hingga merangkai menjadi produk jadi.

Industri ini bersifat padat karya dan menjadi sumber pendapatan utama bagi ribuan warga, tidak hanya dari Karangpetir tetapi juga dari desa-desa sekitar. Para pekerja, yang mayoritas perempuan, dengan telaten mengerjakan setiap helai rambut untuk memenuhi pesanan dari perusahaan-perusahaan eksportir besar di Purbalingga. Keterlibatan dalam rantai pasok industri yang berorientasi ekspor ini memberikan dampak ekonomi yang luar biasa, meningkatkan daya beli masyarakat, dan menjadikan Karangpetir sebagai desa dengan perputaran uang yang sangat dinamis.

Lumbung Pangan yang Tetap Terjaga

Meskipun industri rambut berkembang pesat, Desa Karangpetir tidak meninggalkan identitasnya sebagai desa agraris. Lahan persawahan yang luas tetap dipertahankan dan diolah secara produktif oleh para petani. Sektor pertanian berperan sebagai penyeimbang dan fondasi ketahanan pangan. Hasil panen padi yang melimpah memastikan kebutuhan pokok warga terpenuhi dan memberikan stabilitas di tengah fluktuasi ekonomi industri.

Sinergi antara kedua sektor ini terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari. Banyak keluarga yang menggantungkan hidup dari keduanya; suami bekerja di sawah, sementara istri dan anak-anaknya bekerja sebagai perajin rambut di rumah. Model ekonomi ganda ini terbukti mampu menciptakan ketahanan ekonomi yang kuat, di mana jika satu sektor mengalami kelesuan, sektor lainnya dapat menjadi penyangga.